1.
Klasifikasi
Media Sosial
Kaplan
dan Haenlein (2010: 62-64) membagi media sosial menjadi 6 klasifikasi yakni:
1.
Collaborative
Project
Merupakan
jenis media sosial yang dapat diubah isi dan kontennya berdasarkan sebuah
suntingan atau editor yang merasa konten didalamnya tidak benar atau kurang
benar. Media sosial jenis ini juga diurutkan atau dikumpulkan berdasarkan
konten isi media sosial tersebut. Contohnya Wikipedia.
2.
Blogs
Merupakan
jenis sosial media yang memiiki konten yang variatif tergantung dengan
bagaimana penggunanya ingin mengisi atau memberikan ciri khas terhadap blog
yang dimilikinya. Blog bersifat variatif dikarenakan penggunanya bebas mengisi
hal apapun di dalamnya, dapat berupa sebuah tips atau trick, dapat berupa ilmu pengetahuan, dapat berupa sebuah isi
curahan pribadi atau agenda perjalanan, atau bahkan hal yang berkaitan dengan
perusahaan ataupun organisasi. Blogs dapat memuat segala konten dan juga
variasi desain tergantung dari bagaimana pengguna mendesain blog yang
dimilikinya. Perusahaan atau organisasi mendesain blog dengan sangat
professional ditambah dengan profil perusahaan atau organisasi. Contohnya
blogspot, wordpress, kaskus, blogsome dan lain-lain.
3. Content communities
Merupakan
sebuah media sosial yang memungkinkan penggunanya berbagi apapun, baik berupa
video, gambar, musik, dokumen, maupun file
apapun yang dapat dibagikan oleh
pengguna lainnya. Contohnya youtube,
filckr, slideshare, instagram dan lain-lain.
4. Social networking sites
Merupakan
media sosial yang banyak digunakan oleh individu yang ingin berinteraksi dengan
individu lain. Media sosial ini memungkinkan untuk membagikan sesuatu yang
dapat dibagikan oleh orang lain dan dianggap sebagai sebuah aktifitas interaksi
sosial. Media sosial ini memungkinkan individu untuk menulis informasi terkait
diri pribadi, apa yang dirasakan dan juga hal-hal yang berkaitan dengan
aktifitas yang sedang dilakukan. Contohnya facebook,
twitter, myspace, dan lain-lain.
5. Virtual game world
Merupakan
media sosial yang membuat seorang individu yang terbentuk dalam lingkungan 3D (game
online) dan muncul serta berinterksi
dengan orang lain dalam personalisasi bentuk avatar yang diinginkan. Virtual game world memungkinkan pengguna
menjadi apapun yang diinginkan sesuai dengan dimana dirinya menempatakan diri.
Avatar yang dipilih dapat berupa penyihir, pemburu naga, perampok atau
tokoh-tokoh lain yang diinginkan oleh pengguna. Contonya adalah dota dan sejenisnya.
6. Virtual social world
Merupakan
media sosial yang sedikit berkebalikan dengan virtual game world, yakni penggunanya memperlihatkan diri dengan
avatar-avatar yang mirip dengan kehidupan aslinya. Pengguna berinteraksi dengan
lingkungan 3D dengan pengguna lain dengan membuat dirinya terlihat benar-benar
asli dengan kehidupannya didunia nyata kebanyakan digunakan untuk melakukan ecommarce. Contohnya ebay, alibaba, dan
lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar