Selasa, 02 Mei 2017

Klasifikasi Media Sosial


1.         Klasifikasi Media Sosial
Kaplan dan Haenlein (2010: 62-64) membagi media sosial menjadi 6 klasifikasi yakni:
1.      Collaborative Project
Merupakan jenis media sosial yang dapat diubah isi dan kontennya berdasarkan sebuah suntingan atau editor yang merasa konten didalamnya tidak benar atau kurang benar. Media sosial jenis ini juga diurutkan atau dikumpulkan berdasarkan konten isi media sosial tersebut. Contohnya Wikipedia.
2.      Blogs
Merupakan jenis sosial media yang memiiki konten yang variatif tergantung dengan bagaimana penggunanya ingin mengisi atau memberikan ciri khas terhadap blog yang dimilikinya. Blog bersifat variatif dikarenakan penggunanya bebas mengisi hal apapun di dalamnya, dapat berupa sebuah tips atau trick, dapat berupa ilmu pengetahuan, dapat berupa sebuah isi curahan pribadi atau agenda perjalanan, atau bahkan hal yang berkaitan dengan perusahaan ataupun organisasi. Blogs dapat memuat segala konten dan juga variasi desain tergantung dari bagaimana pengguna mendesain blog yang dimilikinya. Perusahaan atau organisasi mendesain blog dengan sangat professional ditambah dengan profil perusahaan atau organisasi. Contohnya blogspot, wordpress, kaskus, blogsome dan lain-lain.



3.      Content communities
Merupakan sebuah media sosial yang memungkinkan penggunanya berbagi apapun, baik berupa video, gambar, musik, dokumen, maupun file apapun  yang dapat dibagikan oleh pengguna lainnya. Contohnya youtube, filckr, slideshare, instagram dan lain-lain.
4.      Social networking sites
Merupakan media sosial yang banyak digunakan oleh individu yang ingin berinteraksi dengan individu lain. Media sosial ini memungkinkan untuk membagikan sesuatu yang dapat dibagikan oleh orang lain dan dianggap sebagai sebuah aktifitas interaksi sosial. Media sosial ini memungkinkan individu untuk menulis informasi terkait diri pribadi, apa yang dirasakan dan juga hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas yang sedang dilakukan. Contohnya facebook, twitter, myspace, dan lain-lain.
5.      Virtual game world
Merupakan media sosial yang membuat seorang individu yang terbentuk dalam lingkungan 3D (game online) dan muncul  serta berinterksi dengan orang lain dalam personalisasi bentuk avatar yang diinginkan. Virtual game world memungkinkan pengguna menjadi apapun yang diinginkan sesuai dengan dimana dirinya menempatakan diri. Avatar yang dipilih dapat berupa penyihir, pemburu naga, perampok atau tokoh-tokoh lain yang diinginkan oleh pengguna. Contonya adalah dota dan sejenisnya.
6.      Virtual social world
Merupakan media sosial yang sedikit berkebalikan dengan virtual game world, yakni penggunanya memperlihatkan diri dengan avatar-avatar yang mirip dengan kehidupan aslinya. Pengguna berinteraksi dengan lingkungan 3D dengan pengguna lain dengan membuat dirinya terlihat benar-benar asli dengan kehidupannya didunia nyata kebanyakan digunakan untuk melakukan ecommarce. Contohnya ebay, alibaba, dan lain-lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar